Teknik Pasang Paving Block- Bagi sebagian besar orang awam masih menganggap proses pemasangan paving block / conblock sangat sulit lakukan. Untuk itu kami akan membagikan tips & trik tentang tata cara pemasangan paving block yang benar agar menghasilkan pemasangan yang rapi & kuat.
Berdasarkan SNI 03-2403-1991 tentang Tata Cara Pemasangan Blok Beton Terkunci untuk Permukaan Jalan, secara umum yang maksud dengan pekerjaan blok beton terkunci ( paving blok ) adalah pemasangan paving baru, bongkaran paving lama, perataan / leveling tanah dasar bawah lapisan pasir, penyediaan alat bantu, bahan, tenaga kerja dan uji laboratorium dipandang perlu untuk mengetahui mutu kuat tekan (kelas paving block).
Peralatan dan Bahan
Teknik Pasang Paving Block : Peralatan utama yang perlukan dalam pelaksanaan pemasangan paving block adalah :
Benang kasur atau benang Plastik ;
- Sapu lidi;
- Sikat ijuk;
- Gerobak barang seperti yang pakai untuk mengangkut pasir ;
- Lori dengan bangku kayu;
- Alat potong block mekanis atau hidrolis;
- Waterpass atau selang plastik transparan;
- Palu kayu;
- Pemadat pengetar ( vibro compactor );
- Potongan-potongan besi beton yang ujungnya telah buat pipih untuk membantu menggeser-geserkan blok pada waktu penyesuaian celah;
- Jidar kayu panjang 2-3 m.
Baca :
- Harga gorong gorong beton bulat
- Harga U Ditch Bekasi Beton Saluran Terbuka 2021
- Harga Batako Ringan Per Biji
- Membuat Paving Block
- Gambar u ditch
Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan pemasangan paving blok bagi dalam beberapa tahap, seperti bawah ini :
Pekerjaan Persiapan
1.1 Pemeriksaan Pondasi
Sebelum pelaksanaan pemasangan paving blok perlu lakukan pemeriksaan terhadap pondasi. Hal-hal yang perlu perhatikan adalah :
Permukaaan pondasi yang berhubungan dengan pasir alas harus rata, tidak bergelombang dan rapat; pasir alas tidak boleh gunakan untuk memperbaiki ketidak-sempurnaan pondasi.
Permukaan pondasi untuk jalan kendaraan harus mempunyai kemiringan 2,5% untuk trotoar 2%
Lebar pondasi harus cukup sampai bawah beton pembatas atau penyokong
1.2 Lokasi Titik Awal
Titik awal ini penting perhatikan khususnya lokasi dengan tanah miring; pemasangan ini harus berawal dari titik terendah agar paving blok yang telah terpasang tidak bergeser;
Pemasangan secara berurutan yang mulai dari satu sisi; hindarkan pemasangan secara acak.
1.3 Benang Pembantu
Agar pemasangan bisa laksanakan secara baik dan cermat, maka perlu ada alat pembantu yaitu benang pembantu. Benang pembantu dapat pasang setiap jarak 4 m sampai 5 m. Bilamana pada lokasi pemasangan terdapat lubang saluran, bak bunga atau konstruksi lain, maka harus ada benang pembantu tambahan agar pola block terkunci tetap dapat pertahankan.
Pemasangan Beton Pembatas Dan Beton Penyokong
Beton pembatas atau biasa sebut beton kanstin adalah salah satu bagian perkerasan block beton terkunci yang fungsinya menjepit dan menahan lapisan paving block agar tidak tergeser pada waktu menerima beban, sehingga blok tetap saling mengunci. Beton pembatas harus terpasang sebelum penebaran pasir alas. Bentuk beton pembatas bermacam-macam dan proses pembuatannya beraneka-ragam ada yang dari beton pracetak, beton cor tempat, baik secara manual atau dengan alat slipform. Untuk perkerasan paving blok mutu beton pembatas yang berhubungan dengan jalur lalu lintas kendaraan minimum fc’ 25,0 MPa. Bilamana gunakan beton pembatas dari beton pracetak, beton pembatas harus pasang di atas beton penyokong agar terjadi ikatan yang baik antara beton pembatas dan pondasi sehingga tidak mudah tergeser. Untuk itu lakukan hal sebagai berikut :
tebarkan selapis beton penyokong setebal minimum 7 cm;
Teknik Pasang Paving Block
pasang beton pembatas di atas beton penyokong tersebut sewaktu masih dalam keadaan basah, sehingga ketinggian dan kelurusaan beton pembatas sesuai dengan benang pembantu; tambahkan adukan beton pada bagian belakang beton pembatas; setelah beton penyokong dalam keadaan setengah kering, barulah timbun dengan tanah, mutu beton penyokong minimum fc’ 17,5 MPA; beton pembatas sering kombinasikan dengan tali air dan mulut air sebagai saluran untuk membuang air hujan; apabila pertemuan antara beton pembatas dan lapisan blok tidak beri tali air biasanya beton pembatas mudah terkena gesekan roda kendaraan.
Penebaran Pasir Alas
Pasir alas adalah pasir dengan ketebalan tertentu sebagai alas perletakan paving blok. Pasir alas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : Butiran pasir alas adalah pasir kasar dengan besar butir maksimum 9,5 mm seperti pasir beton, tajam, keras dan bersih dari lumpur, garam atau kotoran lain; Pada saat penebaran harus dalam keadaan kering atau kadar air kurang dari 10% dan bersifat gembur; Tebal pasir berkisar antara 5 sampai 6 cm dan setelah padatkan tidak boleh lebih 5 cm; untuk mendapatkan ketebalan yang seragam, agar menggunakan alat perata yaitu jidar kayu dengan mengikuti rel pembantu dari blok beton yang susun sejajar memanjang ; selain itu juga dapat gunakan benang pembantu sebagai referensi.
Pasir alas ini tidak boleh gunakan untuk mengisi lubang-lubang pada pondasi untuk memperbaiki tinggi pondasi;
Lapis atas pondasi di bawah pasir alas harus ratakan dan perbaiki sebelum penebaran pasir alas mulai
Untuk jalan dengan lebar kurang dari 3 m, beton pembatas yang pasang dapat berfungsi sebagai rel pembantu;
Untuk jalan dengan lebar lebih dari 3 m, perataan pasir alas laksanakan secara tahap;
Sebaiknya pasir alas letakkan secara gundukan kecil di daerah lokasi pemasangan agar sewaktu menarik jidar tidak terlalu berat dan dapat memudahkan pelaksanaan;
Pasir alas yang sudah rataakan jaga agar tidak terganggu seperti terinjak atau pakai menumpuk bahan;
Setiap tahap, luas maksimim adalah 30 m2 dengan demikian pada sore hari dapat tertutup seluruhnya oleh paving blok;
Untuk pekerjaan yang akan lanjutkan maka pasir alas sisakan 1 m dari baris terakhir paving blok;
Pasir alas yang belum sempat tutup oleh paving blok, keesokan harinya agar gemburkan dan ratakan kembali;
volume pasir yang perlukan sebagai pasir alas setebal 50 mm adalah ± 5 m3 setiap 100 m2paving blok.
Pemasangan Pola
Pemasangan baris pertama harus jaga dengan hati-hati. Untuk membentuk pola yang baik, unit paving blok harus mengikuti benang pembantu dengan sudut yang tepat terhadap beton pembatas. Lubang-lubang pinggir kemudian isi dengan pemadatan. Bila pemasangan dari dua arah tidak dapat hindarkan atau karena pola harus pertahankan pada tikungan, terutama pada penggunaan pola tulang ikan, maka sudut pada pola pertemuan atau perubahan sudut beri pembatas dengan pola susun bata melintang.
Sumber : http://pavingblockharga.com/
http://pavingblockharga.com/2021/09/10/teknik-pasang-paving-block